Profil Singkat
PT Sarana Sumatera Barat Ventura (SSBV) diresmikan pada tanggal 26 Mei 1995 oleh Alm. Bapak Mar’ie Muhammad selaku Menteri Keuangan Republik Indonesia pada waktu itu.
Pemegang saham pada saat pendirian berjumlah 76 pemegang saham, terdiri atas nama perorangan dan perseroan. Pada saat itu, modal dasar perusahaan adalah sebesar Rp.15.000.000.000,- (lima belas milyar rupiah) dengan modal ditempatkan sebesar Rp.4.090.000.000,- (empat milyar sembilan puluh juta rupiah).
Sedangkan posisi per 31 desember 2023 modal ditempatkan sudah sebesar Rp.28.358.131.000,- dan modal dasar menjadi Rp. 40 milyar dengan jumlah pemegang saham sebanyak 72 pemegang saham.
Sejarah
PT Sarana Sumatera Barat Ventura (SSBV)
Memasuki usia ke-29 (dua puluh sembilan) pada tahun 2024 ini, PT. SSBV terus bekerja meningkatkan kapasitas guna memperluas jangkauan dan jaringan usaha melalui pengelolaan Kantor Unit Mikro Ventura yang ada sebanyak 3 (tiga) Unit yang berada di Koto Baru Kabupaten Dharmasraya, di Simpang Empat Kabupaten Pasaman Barat dan di Kota Padang sendiri sebagai Kantor Pusatnya. Hal ini membuktikan bahwa PT. SSBV masih memprioritaskan membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Sumatera Barat.
Selain itu, semenjak di keluarkannya ketentuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui POJK no. 35 tahun 2015 khususnya Bab II Pasal 2 tentang Kegiatan Usaha PMV, dimana PT. SSBV adalah salah satu PMV, diwajibkan oleh OJK untuk memiliki minimal 15% dari portofolio yang ada, adalah dalam bentuk Penyertaan Saham dan Obligasi Konversi (PSOK). Ketentuan ini Alhamdulillah kembali dapat di penuhi oleh PT. SSBV dan saat ini PT. SSBV telah memiliki 3 anak perusahaan yang bergerak di bidang perumahan dan perkebunan.
Dengan semakin berkembangnya usaha PT. SSBV ini, tentunya juga diikuti dengan semakin besarnya kebutuhan dana untuk pembiayaan. Adapun kreditur yang telah memberikan kepercayaan pada PT. SSBV untuk mendapatkan pinjaman seperti Jexim, PT. Bahana Artha Ventura (Persero), Modal Awal Padanan (MAP), Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB), Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat (BPD), Bank Syariah Mandiri (BSM), Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL): PKBL-BPUI, PKBL-PPA, PKBL-AP II, PKBL-Pelindo II, PKBL-AirNav, PKBL-Jasaraharja, PKBL-Pertamina Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI-Eximbank), Bank Negara Indonesia (BNI 46).
Dibawah pengawasan OJK dan konsistensi manajemen dalam bekerja untuk menciptakan nilai tambah seraya menangkap peluang peluang bagi pertumbuhan perusahaan, telah semakin memberikan harapan di masa-masa yang akan datang.